BLC-Telkom Klaten-SMKN 1 Tambakboyo

Thursday, December 15, 2016

Hak Akses Dan Perintah Dasar Pada Debian Server






Assalamu'alaikum wr wb.


Selamat pagi teman teman kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu ke kalian semua, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu tentang Hak Akses Dan Perintah Dasar Pada Debian Server.

A. Maksut dan tujuan
Membatu para pengguna distro linux agar tidak bingung dalam perosespenggunaan dan menjalankan linux dan dalam memberi hak akses.

Nahh langsung saja kita simak karena dalam setiap perintah di linux itu memiliki makna yang berbeda maka dari itu kita harus teliti dalam memberi perintah pada linux.
   
Instalasi dengan dpkg
Penginstalan sebuah paket software (deb) dapat menggunakan perintah berikut
ini:
debian:~# dpkg –i namapaket.deb

Unistall Paket Software
Uninstall software pada sistem debian GNU/linux dapat menggunakan perintah
berikut:
debian:~# dpkg –r | --remove | -P | --purge | paketsoftware...

Menampilkan Deskripsi Paket Software
Untuk menampilkan informasi tentang software pada sistem debian GNU/Linux,
perintah yang digunakan adalah:
debian:~# dpkg --print-avail paketsoftware

Mengekstrak Paket Software
Mengekstrak/unpack software dapat menggunakan perintah berikut:
debian:~# dpkg --unpack paketsoftware.deb

Konfigurasi Paket Software Hasil Ekstraksi
Konfigurasi software yang telah diekstrak dapat menggunakan perintah berikut:
debian:~# dpkg --configure paket software (bukan dalam format *.deb)

Instalasi dengan apt-get
Untuk instalasi paket software dengan 'apt-get' dapat menggunakan perintah
berikut:
debian:~# apt-get install software1 software2 ...

Menghapus Software
Untuk menghapus software yang telah terinstal pada Debian GNU/Linux.
Perintah yang digunakan adalah:
debian:~# apt-get remove software1 software2 ...

Membersihkan Arsip File Download Software
Untuk membersihkan arsip file download software dapat menggunakan perintah
berikut:
debian:~# apt-get clean | autoclean
Upgrade Paket Software
Untuk meng-upgrade paket software dapat menggunakan perintah berikut:
debian:~# apt-get upgrade
Update Informasi Daftar Paket Software Baru
Untuk meng-update daftar paket software baru dapat menggunakan perintah
berikut:
debian:~# apt-get update



Pada GNU/Linux, terdapat beberapa tipe file seperti executable file, system data
file, dan user data file. Beberapa perbedaan yang ada antara lain:
Executable file: file-file ini berisi instruksi program untuk dijalankan oleh
sistem. Program dan script merupakan executable file.
system data file: file-file ini berisi informasi yang digunakan oleh program atau
script. Biasanya digunakan oleh administrator dan para programmer untuk
menjalankan program secara berlainan.
user data file: file-file ini berisi teks dan data yang dibuat oleh user.
Secara default GNU/Linux dapat mengenali secara otomatis seluruh tipe file
sehingga anda tidak perlu lagi bersusah payah dengan tipe filenya.

Pemilik, Hak Akses, dan Group
Read: mengizinkan user lain untuk membaca isi dari file tersebut tetapi user lain
tidak dapat melakukan perubahan isi file.
Write: mengizinkan kepada user lain untuk dapat membaca dan melakukan
perubahan terhadap isi file, termasuk menghapusnya.
Execute: mengizinkan user lain dapat mengeksekusi/menjalankan file (biasanya
berupa script atau program).

Adapun ketiga
mode akses tersebut, yaitu:
Owner : hak akses user pemilik direktori atau file.
Group : hak akses group tempat user tersebut berada.
Other : hak akses setiap user selain pemilik direktori atau file

Berikut adalah pengenalan struktur direktori filesystem Linux.

/ – Direktori Root

Semua yang ada pada filesystem Linux berada di bawah direktori root (“/”). Direktori root mirip dengan “C:\” pada filesystem Windows, tetapi tidak sama. Pada Windows, partisi “C:\” dan “D:\” lokasinya terpisah. Pada Linux, semua partisi berada di dalam satu lokasi di bawah direktori root.

/bin – Direktori Program (Essential User Binaries)

Direktori “/bin” berisi program-program penting (essential) yang dibutuhkan Sistem Operasi untuk bekerja. Aplikasi user seperti Firefox atau Music Player disimpan di direktori “/usr/bin”, sedangkan program-program penting yang dibutuhkan Sistem Operasi disimpan di direktori “/bin”.

/boot – Direktori Boot

Direktori “/boot” berisi file-file yang dibutuhkan untuk booting sistem. Contohya file bootloader GRUB dan kernel Linux (vmlinuz). Walaupun demikian, file untuk konfigurasi bootloader berada pada direktori lain, yaitu pada “/etc” (bersama dengan file-file konfigurasi lain).

/cdrom – Direktori CD-ROM


Direktori “/cdrom” bukanlah bagian dari standar FHS (dan sudah tidak digunakan), tetapi masih ada di Sistem Operasi Linux. Dahulu ini adalah lokasi sementara (temporary) untuk CD/DVD yang dibaca (mount) di sistem. Lokasi standar FHS untuk CDROM berada di direktori “/media”.

/dev – Direktori File Device

Direktori “/dev” adalah direktori “spesial”, karena berisi file-file yang bukan dalam arti sebenarnya sebagai “file”. Sistem Linux menampilkan devices sebagai file, dan direktori “/dev” berisi file-file yang mewakilkan devices. Contohnya, file “sda” pada direktori “/dev” adalah file yang mewakilkan hard disk pertama pada komputer. File “sda1” mewakilkan partisi pertama pada hard disk pertama, file “sda2” mewakilkan partisi kedua pada hard disk pertama, file “sdb3” mewakilkan partisi ketiga pada hard disk kedua. Semua devices pada sistem Linux ditampilkan di direktori ini.

/etc – Direktori Konfigurasi

Direktori “/etc” berisi file-file konfigurasi sistem secara keseluruhan yang bisa dimodifikasi dengan program editor teks. Sedangkan file-file konfigurasi user berada di direktori “Home” setiap user. Ada beberapa file menarik di direktori ini :

    /etc/passwd : file ini berisi informasi penting mengenai identifikasi setiap user.
    /etc/fstab : file ini berisi informasi daftar devices yang terbaca (mount) pada saat booting sistem, seperti hard disk.
    /etc/hosts : file ini berisi informasi hostname dan IP address jaringan yang dikenali oleh sistem layaknya file hosts pada Sistem Operasi lain.
    /etc/init.d : direktori ini berisi kumpulan script yang akan dieksekusi untuk memulai berbagai system service pada saat booting.

/home – Direktori Home


Direktori “/home” berisi direktori “Home” untuk setiap user (direktori “Home” untuk setiap user memiliki path “/home/username”). Contohnya jika username saya adalah “bonioctavianus”, maka direktori “Home” saya memiliki path “/home/bonioctavianus”. Direktori ini berisi file-file user dan file-file konfigurasi spesifik untuk user bersangkutan. Setiap user hanya memiliki akses write untuk file-file pada direktori “Home” nya masing-masing. Jika salah satu user ingin mempunyai akses write untuk direktori “Home” user lain (atau direktori root), maka dia harus menggunakan mode root / superuser.

/lib – Direktori Libraries

Direktori ini berisi libraries yang dibutuhkan oleh program-program pada direktori “/bin” atau “/sbin”. Libraries fungsinya sama dengan file .DLL pada Sistem Operasi Windows. Libraries yang dibutuhkan oleh program-program pada direktori “/usr/bin” berada di direktori “/usr/lib”. Untuk pemahaman yang lebih detail mengenai libraries bisa dilihat di thegeekstuff.com

/lost+found – Direktori Recovery

Setiap filesystem Linux memiliki direktori “/lost+found”. Jika sistem crash, maka kegiatan cek filesystem akan dilakukan pada proses booting setelahnya. Jika terdeteksi ada file yang corrupt, maka file tersebut akan disimpan di direktori “/lost+found”. Sehingga kita bisa melakukan recovery data.

/media – Removable Media


Direktori “/media” berisi subdirectory dari removable media yang terbaca oleh sistem (mounted by system secara otomatis menggunakan mekanisme mounting yang digunakan pada distro Linux modern). Contohnya, jika saya memasukkan CD ke DVD-Drive dan me-mount CD tersebut, maka secara otomatis akan muncul subdirectory “/Media/CD”. Saya bisa mengakses isi CD di subdirectory “/Media/CD”. Saat saya mengeluarkan (unmount) CD, maka secara otomatis subdirectory “/Media/CD”  akan hilang.

*Note : Mount / mounting adalah proses memasang devices tambahan pada filesystem yang sudah ada / bisa diakses. Untuk penjelasan yang lebih detail bisa dilihat di tldp.org

/mnt – Direktori Mount


Saat proses booting berlangsung, sistem membaca konfigurasi yang ada pada file “/etc/fstab”, dan kemudian menentukan devices mana saja yang akan di-mount dan pada titik mount (mount point) mana. Ini berlaku pada hard disk komputer dan juga removable devices seperti CD dan USB drive (distro Linux modern menyediakan mekanika otomatis atau automount). Direktori “/mnt” adalah direktori dimana user me-mount devices secara sementara dengan metode manual. Devices yang membutuhkan proses mounting secara manual menggunakan direktori “/mnt”.

*Note : Metode mounting manual dilakukan dengan menggunakan command “mount” dan “umount”. Contoh, untuk mounting hard disk kedua pada filesystem Linux, digunakan command “mount /dev/sdb1 /mnt”. Untuk unmounting-nya digunakan command “umount /dev/sdb1 /mnt”

/opt – Direktori Optional Packages

Direktori “/opt” berisi subdirectory dari program-program yang tidak mengikuti standar filesystem FHS. Program-program ini menyimpan file-filenya di direktori “/opt/nama_program”. Biasanya program-program ini adalah program komersil / berbayar.

/proc – Direktori Kernel dan Process

Direktori “/proc” adalah direktori virtual yang mirip dengan direktori “/dev”, karena berisi file-file yang mewakili hal lain. File-file di direktori “/proc” mewakili informasi dan proses kerja sistem. Ada banyak file yang bisa ditampilkan sebagai teks, beberapa membutuhkan penggunaan mode root. Contohnya file “cpuinfo” yang menampilkan informasi mengenai CPU. Untuk melihatnya dengan program less, eksekusi command “sudo less /proc/cpuinfo“.

/root – Direktori “Home” Root

Direktori “/root” adalah direktori “Home” untuk root / superuser. Walaupun adalah direktori “Home”, path nya bukan di “/home/root” melainkan di “/root”. Jangan lupa kalau direktori “/root” berbeda dengan direktori “/”.

/run – Direktori File Status Aplikasi

Direktori “/run” merupakan direktori yang baru dibuat. Direktori ini menjadi standar untuk penyimpanan file-file sementara (temporary) aplikasi yang dibutuhkan saat bekerja seperti sockets dan process ID. File-file ini tidak bisa disimpan di direktori “/tmp” karena file pada “/tmp” bisa terhapus.

/sbin – Direktori Program Sistem Administrasi

Direktori “/sbin” mirip dengan direktori “/bin”. Direktori ini berisi program-program yang hanya bisa dijalankan dalam mode root untuk kepentingan sistem administrasi.

/tmp – Direktori Temporary


Direktori “/tmp” adalah direktori tempat aplikasi menyimpan file-filenya secara sementara. File-file ini akan dihapus secara otomatis setiap kali sistem melakukan reboot. Dan juga bisa dihapus kapan saja oleh user.

/usr – Direktori User

Direktori “/usr” berisi aplikasi dan file yang digunakan oleh user (berbeda dengan aplikasi dan file yang digunakan oleh sistem). Contohnya aplikasi yang non–essential disimpan di direktori “/usr/bin”.  Program sistem administrasi yang non-essential disimpan di direktori “/usr/sbin”. Libraries untuk setiap user berada di direktori “/usr/lib”. Dan Ada beberapa subdirectory lainnya pada direktori “/usr”, seperti konfigurasi graphics seperti themes pada “/usr/share”.

Beberapa subdirectory “/usr/share” :

    “/usr/share/X11” : Berisi file-file untuk support sistem “X Window“.
    “/usr/share/dict” : Berisi file-file kamus untuk fungsi spelling checker. Gunakan program “look” dan “aspell“.
    “/usr/share/doc” : Berisi file-file dokumentasi dalam berbagai format
    “/usr/share/man” : Berisi file-file manual Linux

*Note : Mungkin ada beberapa pengguna Linux yang belum tahu program “look” dan “aspell” -saya juga baru tahu XD-. Program “look” adalah program kamus yang mencari kemungkinan penggunaan kata. Untuk menggunakannya cukup eksekusi command “look kata_yg_dicari”. Contoh : “look handsome” (ejaan yg salah akan menghasilkan sugesti otomatis). Program “aspell” adalah program untuk mengecek ejaan kata. Untuk menggunakannya cukup eksekusi command “aspell -a”. Setelah itu akan muncul prompt baru, dan kita tinggal mengetikkan kata atau kalimat yang kita inginkan lalu tekan tombol return. Jika prompt menampilkan simbol (*), itu artinya ejaan kita benar, jika ejaan salah maka prompt akan menampilkan sugesti secara otomatis.

/usr/local – Direktori Aplikasi Lokal

Direktori ini dan subdirectory-nya digunakan untuk file-file aplikasi yang tidak termasuk dalam paket resmi aplikasi distro Linux yang digunakan (yang berada di direktori “/usr/bin”). Ketika kita ingin menginstall aplikasi, maka lebih baik menggunakan direktori “/usr/local/bin”.

*Note : File source code Kernel Linux berada di direktori “/usr/src”

/var – Direktori Variable Data Files

Direktori “/var” adalah direktori yang file-file didalamnya berubah / berganti saat sistem bekerja. Ada beberapa subdirectory di dalamnya, salah satunya “/var/log” yang berisi file-file log sistem. Ada baiknya secara berkala mengecek direktori ini untuk memeriksa kondisi sistem.

Untuk penjelasan struktur direktori yang lebih detail bisa dilihat di dokumentasi FHS

<<TERIMAKASIH>>
Share:

0 comments:

Post a Comment

Scroll To Top